Selamat Berjuang

Tak terasa sudah beratus-ratus tahun aku meninggalkan rumah ini. Begitu aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah ini, udaranya sangat sesak. Sarang laba-laba dimana-mana. Aku pun berniat untuk membersihkannya kembali, walaupun aku tahu kalau semua tak akan bersih begitu saja dalam sehari. Aku termenung memikirkan apa yang selanjutnya akan aku lakukan kedepannya untuk rumah payah ini di sela-sela kesibukan pekerjaan yang sejujurnya benar-benar menumpuk dan menghimpit otak. Dan...dan...ah kayaknya bahasanya drama banget ya? Alay lagi-_-.


Alright, aku to the point deh. Beberapa minggu terakhir ini, aku lagi pusing pake banget. Bolak balik ngerjain tugas. Bolak balik bikin laporan. Bolak balik bikin laporan. Bolak balik bikin presentasi. Bolak balik sama guru mata pelajaran. Nah! Gimana gak pusing, kalo tugas harian aja bolak balik.

Capek sih capek. Lapar sih lapar. Ngantuk sih ngantuk. Apalagi pegel, super duper pegel. Tapi, ya gitu lah. Pasti kalau sudah niat banget mau lakuin sesuatu, eh ada aja halangan. For example, aku ingat banget kalau hari senin kemarin aku udah menghadap sama guru Fisika. Buat apaan? Biasalah, masalah anak SMA, REMEDIAL. Entah megapa satu kata itu begitu horror. Lebih horror daripada melihat teman sekelas cowok yang pakai dress. Oke, kembali ke kalimat ke tujuh, hari itu aku kan sudah booking ibu guru itu untuk remedial. Kata ibu sih, "Besok saja, ya?". Aku dan teman-teman pun setuju dan kembali keesokan harinya di jam terakhir. Ibu guru itu lagi mengajar pas kita datang. Yaudah, aku sama teman-teman nunggu di luar kelas Fisika sambil panas-panasan. Pas mau mulai ulangannya bu guru bilang gini, "Aduh, ibu capek nih. Besok saja, ya?". Lagi-lagi aku sama teman-teman pun setuju. Yaudah, kita kembali lagi keesokan harinya. Buku cetak? Ada. Buku tulis? Ada. Soal-soal? Ada. Kita udah siap remedi dan menghadap sama ibu Fisika. Ternyata apa yang keluar dari mulut ibu itu hari rabu itu, tepatnya hari ini, benar-benar membuat bibir ini tak berhenti mengucapkan sesuatu yang terbang. Ya, kampret. Bu guru itu bilang gini, "Aduh, ibu lagi nggak mood nih. Besok saja, ya?". Besok besok itu kapan lah bu. Kita butuh kepastian, jangan kasih harapan palsu kayak gini lah, bu.

Well, penderitaan bertambah satu lagi. Sering di kasih harapan palsu sama guru. Hoam! Semester kita kan senin ini, kalau di tunda terus kan ruginya di kita padahal niat banget untuk memperbaiki. Yaudah.




Terakhir, mau ngucapin selamat berjuang buat teman-teman sekelasku LMNTRIX yang baik dan masih polos banget tapi entah mengapa di juluki sebagai kelas Troublemaker, semoga kita semua bisa menghadapi ujian semester genap dengan baik. Semangat~

You May Also Like

0 komentar